- LKS halaman 10-11
- LKS halaman 14
- LKS halaman 17
- LKS halaman 19-20
- LKS halaman 21
- LKS halaman 22
- LKS halaman 24-25
- LKS halaman 26-29
BUNYI
Bunyi atau
suara adalah adalah getaran yang merambat sebagai gelombang akustik, melalui
media transmisi seperti gas, cairan atau padat. Bunyi adalah energi
yang dapat didengar. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Tinggi
Rendahnya bunyi ditentukan oleh frekwensi. Kuat Lemahnya Bunyi
ditentukan oleh Amplitudo. Frekwensi adalah Banyaknya Getaran
Perdetik.
Bunyi dibagi menjadi 3
berdasarkan Frekwensinya , yaitu :
1. Infrasonik : bunyi tyang
memiliki Frekwensi di bawah 20 HZ
2. Audiosonik : Bunyi yang
memiliki Getaran antara 20-20.000 Hz
3. Ultrasonik : Bunyi yang
memiliki Getaran diatas 20.000 Hz
Sifat-Sifat Bunyi
Ada beberapa
sifat-sifat dan karakteristik bunyi. Berikut ini merupakan 6 sifat-sifat
gelombang bunyi beserta penjelasan dan pembahasan lengkapnya.
1.
Memerlukan Medium
Sifat bunyi yang
pertama adalah memerlukan medium. Karena bunyi merupakan gelombang yang
bergerak, maka dalam pergerakannya, gelombang bunyi memerlukan media penghantar
atau medium. Medium yang diperlukan bunyi bisa berupa zat padat, zat cair atau
zat udara.
2. Dapat Dipantulkan
Bunyi juga dapat
dipantulkan atau refleksi. Bunyi termasuk gelombang longitudinal yang salah
satu sifatnya adalah dapat dipantulkan. Hal ini yang membuat bunyi dapat
dipantulkan. Contoh fenomena bunyi dapat dipantulkan dapat kita dengarkan saat
bunyi kita bergema menghasilkan gema atau gaung. benda
3. Dapat Dibiaskan
Sifat-sifat bunyi
berikutnya adalah dapat dibiaskan atau refraksi. Hal ini menyebabkan suara yang
dihasilkan tidak sekeras aslinya. Contoh fenomena bunyi dapat dibiaskan adalah
suara petir terdengar lebih keras di malam hari karena suhu udara bawah lebih
dingin dari suhu udara atas.
4.
Mengalami Pelenturan
Bunyi juga memiliki
sifat dapat mengalami pelenturan atau difraksi. Hal ini karena gelombang bunyi
memiliki panjang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter, sehingga
menjadi lebih mudah mengalami difraksi. Contoh fenomena bunyi dilenturkan
adalah ketika kita mendengar suara mobil di tikungan jalan meski kita belum
melihat mobil itu berbelok, tapi bunyinya sudah sampai terlebih dahulu.
5. Mengalami Perpaduan
Sifat-sifat bunyi
lainnya adalah mengalami perpaduan atau interferensi. Maksudnya bunyi yang
kita dengar dari dua buah sumber yang berbeda, namun apabila memiliki frekuensi
yang sama, maka kita akan mendengarnya lebih keras lagi. Contoh fenomena suara
dipadukan adalah saat 2 loudspeaker menyetel lagu, kita akan mendengar suara
yang kuat dan lemah secara bergantian.
6. Termasuk Gelombang Longitudinal
Sifat gelombang bunyi
selanjutnya adalah termasuk dalam kategori gelombang longitudinal. Adapun yang
dimaksud gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar
atau sama dengan arah getarnya. Jika arah getar bunyi ke kanan, maka gelombang
bunyi juga akan merambat ke kanan.
Bunyi dapat merambat
melalui Benda Padat, Cair, dan Gas. Bunyi juga dapat memantul
mengenai benda padat dan keras seperti dinding, batu, kayu, besi, dan kaca.
Bunyi dapat diredam oleh benda padat yang lunak seperti Busa, Karpet dan kapas.
TELINGA
Telinga adalah salah satu panca indera manusia yang
berfungsi untuk mendengar, dan terdiri dari beberapa bagian bagian dan organ
yang menjaga keseimbangan. Namun telingan memiliki batasan frekwensi suara yang
dapat di dengar, yaitu : 20 HZ-20.000 HZ.
Bagian bagian telinga
secara umum dibagi menjadi tiga:
§
Telingan luar
§
Telinga tengah
§
Telingan dalam
Seperti yang ditunjukkan
pada gambar di atas, secara umum struktur telinga manusia di bagi menjadi tiga:
bagian luar, tengah, dan dalam.
1. Telinga Luar
Telinga luar adalah
bagian telinga yang terletak di luar dan kontak langsung dengan lingkungan.
Fungsi utama telinga
luar ini adalah untuk menangkan bunyi dari lingkungan untuk kemudian diteruskan
ke telinga tengah.
Bagian telinga luar ini
terdiri dari:
1.
Daun telinga: mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang telinga.
2.
Lubang telinga: tempat masuknya bunyi ke liang telinga.
3.
Liang telinga: meneruskan rangsang bunyi ke gendang telinga.
2. Telinga Tengah
Fungsi telinga tengah yaitu untuk mengubah gelombang bunyi yang
ditangkap telinga luar untuk menjadi getaran.
Getaran tersebut
kemudian dilanjutkan pada telinga dalam.
Telinga tengah terdiri
dari beberapa hal:
1.
Gendang telinga: mengubah bunyi menjadi getaran.
2.
Tiga tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi): memperkuat dan
menghantar getaran ke saluran telinga yang lebih dalam.
3.
Saluran Eustachius: menghubungkan rongga mulut dengan telinga
dalam dan mengatur keseimbangan tekanan udara.
3. Telinga Dalam
Telinga dalam adalah
pusat kendali dari indera pendengaran kita.
Fungsi telinga dalam adalah untuk mengubah getaran dari telinga
dalam menjadi impuls listrik dan meneruskannya melalui saraf menuju otak.
Telinga dalam terdiri
dari beberapa struktur:
1.
Tiga saluran setengah lingkaran: menjaga keseimbangan tubuh.
2.
Tingkap oval/jorong: untuk meneruskan getaran ke rumah siput.
3.
Rumah siput (koklea): mengubah getaran menjadi impuls dan
meneruskannya ke otak.
Semua bagian tersebut
mempunyai perannya masing-masing sehingga dapat menghasilkan informasi ke otak
dan akhirnya kita mampu mendengar bunyi secara baik.
Cara Kerja Telinga Untuk
Mendengar
Telinga dapat mendengar
suara melalui mekanisme sebagai berikut:
1. Suara dari sekitar
ditangkap oleh telinga luar berupa getaran atau gelombang dan diteruskan ke
telinga tengah
2.
Saat gendang telinga bergetar, getaran akan diteruskan ke
tulang ossicles sehingga getaran diperkuat dan dikirim ke
telinga dalam.
3. Begitu getaran mencapai
telinga dalam, getaran akan diubah menjadi impuls listrik
4. Impuls listrik dikirim
melalui saraf ke otak. Otak lalu menerjemahkan impuls ini sebagai suara.
Gangguan pada Telinga
Telinga merupakan bagian
yang sangat penting dalam tubuh kita. Dan ada kemungkinan terdapat gangguan
pada telinga kita, sehingga dapat mengganggu pendengaran dan berbagai fungsi tubuh lainnya.
Karena, selain sebagai
alat fungsi utama untuk mendengar, telinga juga memiliki fungsi sebagai alat
keseimbangan tubuh.
Perilaku hidup tidak
sehat dalam merawat telinga akan mempengaruhi kerja telinga.
Contoh kebiasaan buruk
yang dapat mempengaruhi kinerja telinga adalah membersihkan telinga
dengan cuttonbud dengan cara yang salah, mendengar musik
terlalu keras, memasukkan barang kotor ke telinga, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah
gangguan yang dapat terjadi pada telinga.
1.
Tersumbatnya telinga oleh kotoran: kotoran dan minyak
yang dihasilkan kelenjar pada telinga menggumpal dan mengering.
2.
Vertigo: gangguan pada organ keseimbangan sehingga ruangan terasa
berputar.
3.
Tuli: adanya kerusakan yang terjadi pada saraf pendengaran.
Cara Menjaga dan Merawat
Telinga
Agar telinga kita tidak
mengalami gangguan, kita perlu menjaga dan merawat telinga kita.
Berikut ini adalah
beberapa tips yang dapat dilakukan untuk merawat telinga.
1.
Dengarkan musik dengan volume sedang
2. Jaga telinga dalam
konfisi kering. Jangan terlalu lama dibiarkan lembab.
3. Bersihkan telinga dengan
cara yang benar
4. Periksa ke dokter ketika
merasa ada gangguan pada telinga.
Setelah melihat dan membaca penjelasan tentang indra pendengar dan Bunyi..
catatlah hal-hal yang penting di Buku Tematik PS kalian..
Tugas Hari ini Hanya mengerjakan LKS dan Mencatat Penjelasan Bu dewi tentang Panca Indra dan Bunyi