BAHASA
INDONESIA
CARA
MEMBUAT RINGKASAN PADA SEBUAH PARAGRAF
Ringkasan berasal dari bentuk dasar “ringkas”
yang berarti singkat, pendek dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai untuk
mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang dihadirkan dalam jumlah singkat.
1. Membaca Naskah Asli
·
Membaca terlebih dahulu Bacaan sekali atau
dua kali sampai paham.
·
Mengetahui inti dari tulisan
·
Mengetahui maksud dan sudut pandang
penulis naskah
2. Mencatat Gagasan Utama
·
Membaca Tulisan bagian demi bagian sambal mencatat
gagasan pokok
·
Menggunakan Gagasan Pokok yang digunakan
untuk menyusun ringkasan
3. Gunakan Kalimat Baru
·
Menggunakan Kesan umum (inti) untuk
membuat ringkasan
·
Menyesuiakan urutan isi dengan naskah asli
·
Menggambarkan tulisan asli dalam kalimat
baru
4. Ketentuan Tambahan
·
Menyusun ringkasan dalam kalimat tunggal
·
Meringkas kalimat menjadi frasa, frasa
menjadi kata
Contoh
:
Batuk sebetulnya bukan penyakit refleks, karena
mengalami rangsangan udara yang berpolusi, asap pabrik, asap rokok,
bau-bauan, gas yang merangsang atau kekurangan udara. Batuk juga dapat
terjadi karena saluran pernapasan atau paru-paru terkena infeksi kuman-kuman
tertentu. Udara dingin atau lembab dapat juga membuat orang batuk atau
bersin.
Obat batuk yang dijual di pasaran bebas umumnya
terdiri atas obat atau campuran obat yang mengandung bahan yang dapat
mengeluarkan lendir atau riak agar saluran pernapasan bersih dari gangguan atau
rangsangan penyebab batuk itu, Obat batuk jenis ini disebut ekspektoran.
Ringkasan teks tersebut yang tepat adalah …
- Penyakit batuk dikarenakan rangsangan udara yang tidak
berpolusi, asap rokok, gas yang merangsang atau kekurangan udara
terinfeksi, maka barus diobati dengan ekspektoran.
- Pengaruh batuk itu terjadi karena asap pabrik, gas asap
rokok, udara yang berpolusi, sehingga saluran paru-paru terinfeksi. Untuk
mengobati penyakit tersebut dapat dibeli di pasar bebas.
- Batuk terjadi karena polusi udara, asap pabrik, rokok,
bau-bauan, gas, kekurangan udara saluran pernapasan. Batuk dapat diobati
dengan ekspektoran.
- Terjadinya penyakit batuk karena polusi udara, asap
pabrik, bau-bauan, kekurangan udara. Namun, semua dapat diobati dengan
obat-obat altematif yang dijual di pasaran bebas.
PEMANTULAN
dan PENYERAPAN BUNYI
Perambatan Bunyi
Ketika ada trompet ditiup dan gitar dipetik,
kita akan mendengar kedua bunyi tersebut secara bersamaan. Bunyi trompet dan
gitar tersebut merambat melalui medium udara. Udara merupakan medium yang
sering dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh dua
hal, yaitu jenis dan suhu medium
Pemantulan Bunyi
Bunyi merupakan suatu gelombang sehingga bunyi
mengalami pemantulan. Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi pantul.
- Bunyi yang Memperkuat Bunyi
Asli. Bunyi ini
terjadi apabila sumber bunyi mempunyai jarak yang sangat dekat dengan
dinding pemantulnya. Dengan demikian, bunyi pantulnya akan terdengar jelas
dan bersamaan dengan bunyi aslinya. Contohnya adalah suara seseorang yang
berada di dalam ruangan kecil akan terdengar jelas.
- Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar
hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi terpantul
berulang-ulang. Gaung terjadi jika bunyi dipantulkan pada permukaan yang
keras. Contohnya adalah pemantulan bunyi yang terjadi di dalam bioskop.
Untuk menghindari terjadinya gaung, maka dinding di dalam bioskop atau
gedung konser dilapisi oleh bahan-bahan yang lunak, seperti karpet, busa
karet, dan gabus.
- Gema adalah bunyi pantul yang terdengar
setelah bunyi asli. Gema terjadi karena jarak antara sumber bunyi dengan
dinding pemantulnya. Contohnya adalah bunyi pantul yang dihasilkan oleh
dinding antarbangunan dan dasar suatu ruangan.
Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi yang lain
- Nada adalah bunyi yang mempunyai
frekuensi yang teratur.
- Desah adalah bunyi yang memiliki
frekuensi yang tidak teratur.
- Dentum adalah bunyi yang mempunyai
amplitudo yang sangat besar dan terdengar mendadak.
- Warna bunyi atau timbre adalah bunyi yang memiliki
frekuensi yang sama, tetapi terdengarnya berbeda.
Resonansi
Bunyi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena
ada benda lain yang bergetar. Frekuensi benda yang bergetar bernilai sama
dengan frekuensi benda yang dipengaruhinya. Berikut ini adalah contoh peristiwa
resonansi yang menguntungkan dan merugikan.
- Resonansi
yang menguntungkan, yaitu resonansi yang terjadi pada alat musik, seperti
gitar, gamelan, dan genderang.
- Resonansi
yang merugikan, yaitu resonansi yang terjadi pada suara deru pesawat
terbang yang dapat membuat kaca pecah.
Percobaan
Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Media yang dibutuhkan: piring kaca, piring
plastik, piring kaleng, gabus, dua tabung kertas, beberapa buku, dan arloji
yang berdetak.
Langkah-langkah percobaan:
- Susunlah
dua baris buku dengan ketinggian yang sama.
- Letakkan
tabung-tabung yang terbuat dari kertas yang dilipat dibentuk seperti tabung di atas buku dengan hati-hati.
- Pegang
arloji di telingamu. Dengar baik-baik untuk meyakinkan bahwa kamu
mendengar bunyi detak arloji.
- Letakkan
arloji ke dalam salah satu tabung. Dengarkan dari ujung tabung kertas yang lain.
Apakah kamu dapat mendengar bunyi detakan jarum arloji?
- Minta
tolong pada kakak atau orang tuamu untuk memegang piring atau benda lain di ujung tabung
yang lain, seperti pada gambar. Apakah sekarang kamu dapat mendengar bunyi
detakan jarum arloji? Gelombang bunyi memantul pada piring dan merambat
melalui tabung kedua di telingamu
- Coba
ganti piring kaca dengan gabus yang empuk. Adakah perbedaannya dengan yang
sebelumnya? Ketika piring kaca diganti menjadi gabus, Gabus yang empuk
menyerap gelombang bunyi, sehingga kita tidak dapat mendengar bunyi
arloji.
- Apa
yang terjadi pada gelombang bunyi pada tabung pertama? Gelombang bunyi
merambat dari arloji menuju tabung pertama.