Assallamuallaikum Wr wb
Selamat Pagi anak-anak Selamat Hari Senin 18 Januari 2021
Hari ini kita akan belajar tentang Panas dan Perpindahannya Sub Tema 2 pb 1-2 ya
Sebelum memulai pembelajaran silhkan mempersiapkan Alat tulis Pembelajaran Masing-masing.
Kemudian duduklah manis , dan Berdoa sebelum memulai pembelajaran.
Simak Vidio Berikut ya :
Pembelajaran 1
Pembelajaran 2
Konduksi Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya (zat Perantaranya) .
Contoh:
- Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar.
- Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
- Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
- Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.
- Mencelupkan Sendok Logam ke dalam air panas. Lama kelamaan Ganggang Sendok yang terbuat dari logam akan terasa Panas
- Tangan memegang Cangkir berisi Air hangat. Tangan Kita tentu merasakan Panasanya.
- Ketika berjalan di luar tanpa alas kaki siang hari, panas dari aspal berpindah secara konduksi ke kakinya
- Seorang anak laki-laki dipeluk ibunya menjadi hangat. Ini karena panas dipindahkan secara konduksi dari tubuh ibunya ke tubuhnya sendiri melalui proses konduksi.
- Wajan besi dingin diletakkan di atas kompor. Ketika kompor dihidupkan, wajan menjadi sangat panas karena konduksi panas dari kompor ke wajan.
- Kemeja ditempatkan di papan setrika untuk disetrika. Panas dari setrika bepindah secara konduksi ke baju, membuatnya mudah untuk menghilangkan semua kerutan yang tidak sedap dipandang dan membuat kemeja terlihat tajam.
- Mesin mobil dihidupkan, dan kap mobil menjadi hangat karena konduksi panas dari mesin ke kap mobil secara konduksi.
- Balok es diletakkan di tangan kita. Seiring waktu, panas berpindah secara konduksi dari tangan pria itu ke es batu akan menyebabkan es mencair.
- Seorang anak laki-laki mengambil satu sen dari meja, dan itu terasa sangat dingin saat disentuh. Setelah memegangnya selama beberapa detik, panas dari tangannya secara konduksi ke koin logam
Manfaat Konduksi
Konduksi bermanfaat untuk mengatasi fenomena berikut:
- Es ditutupi dalam tas goni untuk mencegah pencairan.
- Pakaian wol cocok dipakai di musim dingin karena lebih hangat.
- Kita merasa lebih hangat dalam mantel bulu.
- Dua selimut tipis lebih hangat dari satu selimut dengan ketebalan dua kali lipat.
- Burung sering membengkak bulunya di musim dingin.
- Selimut baru lebih hangat daripada yang lama.
- Ceret dilengkapi dengan gagang kayu.
- Eskimo membuat rumah es berdinding ganda.
- Di musim dingin, kursi besi tampak lebih dingin daripada kursi kayu.
- Konduktur, yaitu zat yang bisa menghantarkan panas dengan baik. Contohnya: tembaga, besi, baja dan alumunium.
- Isolator, yaitu zat yang kurang baik dalam menghantarkan panas. Contohnya: kaca, kayu, plastik, air, dll.
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).
Contoh:
- Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.
- Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.
- Terjadinya angin darat dan angin laut. Angin Laut adalah angin yang berpindah dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari.saat siang hari matahari membuat daratan terasa panas. Sementara Angin Darat adalah angin yang berpindah dari darat ke laut dan berpindah saat malam Hari.
- Gerakan balon udara.
- Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
Perpindahan kalor tanpa zat perantara merupakan radiasi. Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Radiasi biasanya disertai cahaya.
Alat yang digunakan untuk mengatahui adanya radiasi kalor disebut termoskop. Termoskop ini sendiri terdiri dari dua buah bola kaca yang dihubungkan dengan pipa U dan diberi air alkohol yang diberi pewarna.
Contoh radiasi:
- Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.
- Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.
- Menetaskan telur unggas dengan Cahaya lampu.
- Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.
Kata baku adalah kata yang aturan dan ejaannya sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesianya. Kata ini bersifat baku dan digunakan secara resmi dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku sudah berbentuk mutlak baik penulisan dan penguncapannya.
Kata baku merupakan kata yang bersumber dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku bisa dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) baik secara daring maupun bentuk kamus fisik.
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui sebagian warga pemakainya sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dan penggunaannya.
Kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku, yang penggunaanya tidak sesuai aturan dan kaidan berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya.
Ketidak bakuan sebuah bahasa tidak hanya ditentukan dengan penulisan yang tidak sesuai pedoman, namun juga bisa terjadi karena salah penulisan, pengucapan yang salah, dan susunan kalimat yang tidak sesuai.
Kalimat tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari karena terkesan lebih santai dan tidak kaku. Kata tidak baku juga dapat digunakan saat berdiskusi membahas suatu hal bersama teman atau keluarga.
Ciri-ciri Kata Baku
1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah tertentu.
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing.
3. Bukan bahasa percakapan.
4. Pemakaian imbuhan pada kata bersifat eksplisit.
5. Pemakaian kata sesuai dengan konteks kalimat.
6. Kata baku bukan kata rancu
7. Kata baku tidak mengandung hiperkorek.
8. Tidak mengandung pleonase.
Ciri-ciri Kata Tidak Baku
1. Umumnya digunakan dalam bahasa sehari-hari.
2. Dipengaruhi bahasa daerah dan bahasa asing tertentu.
3. Dipengaruhi dengan perkembangan zaman.
4. Bentuknya dapat berubah-ubah.
5. Memiliki arti yang sama, meski terlihat beda dengan bahasa baku.
Contoh Kata Baku
Berikut ini adalah beberapa contoh kata baku disertai kata tidak bakunya, yang disusun berdasarkan abjad. Contoh kata baku adalah sebagai berikut;
- Pola Lantai Tari merupakan garis-garis di lantai yang dilalui penari ketika melakukan gerak tari dari perpindahan tempat satu ke tempat lainnya. Pola yang juga disebut garis imajiner ini sengaja dibuat oleh formasi penari kelompok.
- Fungsi dari pola lantai yaitu untuk menata gerakan tarian, membentuk komposisi dalam pertunjukan tarian dan menciptakan kekompakan antar anggota penari. Dengan adanya pola lantai, tarian yang disajikan akan lebih indah dan menarik untuk ditonton.
- Pola lantai juga mengalami pengembangan yaitu ada beberapa pola lantai lain berupa zig zag, segitiga, segi empat dan segi lima. Pola lantai melengkung juga mengalami pengembangan yaitu lingkaran, lengkung ke depan, melengkung ke belakang dan angka delapan.
Jenis Pola Lantai dalam Tari :
1. Pola Lantai Lurus Vertikal.
Vertikal memiliki arti lurus memanjang. Pola lantai lurus vertikal berarti pola lantai yang lurus dan memanjang.
2. Pola Lantai Horizontal.
Pola lantai horizontal sebenarnya sama seperti pola lurus vertikal dimana pola lantai bergaris lurus. Hanya saja pada pola lantai horizontal, bentuk barisan dari kiri ke kanan maupun dari kanan ke kiri. Beberapa tarian yang menggunakan pola lantai horizontal yaitu tari indang dari Sumatera Barat dan tari saman dari Aceh.
3. Pola Lantai Diagonal.
Sesuai dengan namanya, pola lantai diagonal membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Pola lantai ini memberikan kesan yang dinamis tetapi tetap kokoh untuk para penonton atau penikmatnya. Tarian daerah yang menggunakan pola lantai ini adalah tari sekapur sirih dari Jambi, tari gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan dan tari pendet dari Bali.
4. Pola Garis Melengkung.
Pola garis melengkung sendiri terdiri dari tiga macam yaitu garis lingkaran, angka delapan, huruf U dan lengkung ular. Pola garis yang melengkung akan memberikan kesan yang lembut tetapi lemah. Tarian rakyat dan tarian tradisional banyak yang menggunakan pola jenis ini. Misalnya tari ma’badong Toraja dari Sulawesi Utara, tari piring dari Sumatera Barat dan tari randai dari Sumatera Barat.
Pentingnya Memahami Pola Lantai Pada Tari Tradisional :
1. Menjaga setiap penari tidak bertabrakan.
2. Membantu Penari menentukan gerakan selanjutnya.
3. Penari lebih energik.
4. Menciptakan kekompakan.
5. Ciri Khas Suatu Tarian.
Pola lantai sendiri dibagi menjadi 4 jenis. Ada pola lantai melingkar, pola lantai vertikal, pola lantai horizontal, dan pola lantai diagonal. Berikut akan kakak jelaskan jenis-jenis pola lantai tersebut beserta contoh tariannya.
POLA LANTAI MELINGKAR
Pola lantai melingkar adalah pola yang membentuk garis lingkaran ataupun setengah lingkaran.
Contoh tari yang menggunakan pola lantai melingkar, antara lain :
- Tari Legong.
- Tari Pendet.
- Tari Andun.
- Tari Kecak.
- Tari Sekapur Sirih.
POLA LANTAI VERTIKAL
Pola lantai vertikal adalah pola yang membentuk garis lurus dari depan ke belakang maupun dari belakang ke depan.
Contoh tari yang menggunakan pola lantai vertikal, antara lain :
- Tari Srimpi Pandhe Lori.
- Tari Gitek Balen.
- Tari Baris Cengkedan.
- Tari Manuk Dadali.
- Tari Blantek
POLA LANTAI HORIZONTAL
Pola lantai horizontal adalah pola yang membentuk garis lurus ke samping, baik dari sisi kanan ke kiri, maupun dari sisi kiri ke kanan.
Contoh tari yang menggunakan pola lantai horizontal, antara lain :
- Tari Saman.
- Tari Indang.
- Tari Lengger.
- Tari Rampak.
- Tari Zapin.
POLA LANTAI DIAGONAL
Pola lantai diagonal adalah pola yang membentuk garis menyudut ke kanan maupun ke kiri.
Contoh tari yang menggunakan pola lantai diagonal, antara lain :
- Tari Sinanggar Tulo.
- Tari Persembahan.
- Tari Remo.
- Tari Baris Gede.
- Tari Ksatria.
7. Sinar atau panas matahari sampai ke bumi merupakan contoh perpindahan panas (kalor) secara ....