Assallamuallaikum Wr Wb
Selamat Pagi anak-anak
Pada hari ini kita akan belajar Bahasa Jawa tentang " Kebudayaan Jawa"
yakni Pewayangan.
Sebelum itu ayo simak Vidio Berikut ya :
Tokoh Wayang Kulit, Sifat dan Gambarnya :
1. Tokoh Pewayangan Dewa
Batara Wisnu
Sang hyang wisnu adalah seorang dewa yang pernah menjelma menjadi raja di muka bumi sebagai manusia biasa yang bertahta di purwacarita dan memiliki gelar sri maharaja budakresana. Ketika dewa ini lahir, bumi terasa bergetar, sampai sampai betara guru pun jatuh terpelanting. Beranjak dewasa, bathara wisnu memiliki 3 istri yaitu dewi setyabama, putri hyang pancaresi, dan hyang wisnu bisa tiwikrama, menjadi raksasa yang sangat besar dan memiiki senjata cakra yang sangat sakti.
Sang hyang wisnu digambarkan sebagai seorang yang bermata jaitan, bermuka agak dongkak, berhidung mancung, bergaruda membelakang dan bersunting waderan. Bathara wisnu memiliki sifat yang tegas, ikhlas, pemaaf, tanpa pamrih dan dapat memberi semua kehidupan kepada mahluknya
Batara surya
Bathara surya merupakan putra dari semar (Batara Ismaya) yang bertempat tinggal di Kahyangan Ekacakra bersama kedua istrinya yang seorang bidadari kakak beradik dengan nama Dewi Ngruna dan Dewi Ngnini. Batara surya juga dewa yang menguasai gerak matahari, makanya sering diebut juga sebagai Dewa Matahari.
Penyebab lahirnya batar surya dalam lakonnya adalah salah satu dewa yang menurunkan raden syaputra dengan ibunya yaitu sang dewi kunti. Bathara surya juga memiliki anda yang bernama Prabu Karna atau sering dipanggil Raden Surya Putra dari perkawinannya dengan dewi kunti saat dia turun ke Bumi. Pada dasarnya Dewi Kunti memiliki 6 anak, namun tidak mengikuti sang ibu karena ikut berpartisipasi membela Kurawa dalam perang Bharatayuda. Bathara surya juga memiliki kereta yang ditarik oleh 7 kuda, dengan pengemudinya bernama Aruna. Bathara Surya memiliki watak welas asih, tenang dan tidak suka marah.
2. Tokoh Pandawa 5
Yudishtira
Yudishtira atau memiliki nama kecil punta Dewa merupakan putra dari seorang Prabu Pandu dan Dewi Kunti. Yudistira adalah seorang Raja yang memerintah di Kerajaan Kuru, dan pusat pemerintahannya berada di Hastinapura. Yudistira juga yang paling tua di antara 4 pandawa lainnya yaitu Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Dalam tradisi Pewayangan, ia diberi julukan Puntadewa dan gelar Pranu.
Selain memiliki nama kecil Punta Dewa, Yudishtira juga mempunyai nama lainnya taitu Bharata, Ajatasatru, Kurunandana dan lai sebagainya. Ia juga berasal dari Dinasti Candra dan bersenjatakan Tombak. Memiliki sifat jujur, adil, taat agama, mudah memaafkan, bijaksana, tidak pernah berdusta dan tidak memiliki musuh satupun.
Werkudara
Anggota dari pandawa 5 ini memiliki julukan Werkudara atau Werkodara, artinya gemar makan. memiliki nama kecil Bima dan anak dari perkawinan Prabu Pandu dan Dewi Kunti. Jika dalam bahasa Sangsakerta, nama Bima memiliki arti mengerikan. Dia merupakan seorang Pandawa yang kuat, memiliki lengan yang panjang, tubuh yang tinggi dan memiliki wajah paling gagah dan sangar dibanding 4 pandawa lainnya. walaupun terbilang menyermakan ditambah membawa senjata bernama Gada, namun memiliki hati yang baik tidak seperti kelihatannya.
Bima juga sangat dibutuhkan terutama kemahirannya dalam berperang agar mereka bisa memenangkan peperangan dalam pertempuran akbar di Khurukseta. Perlu anda ketahui, Gatot Kaca merupakan anak dari Werkudar dari Ras Rakhsasa. selain Gatotkaca, Bima juga memiliki 2 anak lainnya bernama Antareja dan Antasena dalam pewayangan Jawa. Bima memiliki watak Jujur, tabah, patuh, setia, berani dan kuat.
Arjuna
Arjuna memiliki nama kecil Permadi, anak bungsu dari seorang Prabu Pandu dan Dewi Kunti. Jika dalam bahasa Sangsakerta, nama Arjuna berarti yang Bercahaya. Penjelmaan dari Dewa Indra atau sering disebut Dewo Indra. memiliki kemahriran ilmu memanah dan sudah di anggap oleh Drona. selain nama Permadi, Arjuna juga memiliki nama panggilan yang lainnya yaitu Dhannjaya, Kirti, Partha. Arjuna memiliki sifat atau watak yang pendiam, sopan santu, lemah lembut, teliti, berani, cerdik dan mampu melindung yang lemah. busur panahnya yang terkenal bernama busur Pasopati.
Nakula dan Sadewa
Nakula dan Sadewa merupakan putra kembar dari Prabu Pandu dan Dwi Mardim. Nakula bisa dibilang jelmaan dari Dewa kembar bernama Aswin, yang sering dikenal sebagai dewa Pengonatan. Namun, orang tua Nakula dan Sadewa meninggal sehingga mereka di Asuh oleh Dewi Kunti, Istri Pandu yang lainnya. Nakula merupakan Kesatria yang ahli dalam bermain pedang, sedangka Sadewa ahli dalam ilmu Astronomi. Nakula dan Sadewa memiliki watak yang sama yaitu jujur, setia, taat dan patuh terhadap orang tuanya.
3. Tokoh Punakawan
Semar
Semar memiliki watak mengasihi sesam, rendah hati, tidak lupa diri karena kelebihan yang ada pada dirinya. Sehingga, watak Semar patut di contoh dan diterapkan di kehidupan.
Gareng
Gareng memiliki watak tidak suka mengambil hak orang lain, berhti hati dalam melangkah, selalu mengeluarkan aura yang positif, dan selalu ceria dan gembira.
Petruk
Petruk merupakan tokoh pewayangan paling beda dengan yang lain karna memiliki watak humoris, pandai berbicara, menarik perhatian, bermuka manis dan nakal. Petruk juga salah satu Tokoh Pewayangan paling digemari karena memiliki watak seperti yang sudah tertera di atas.
Bagong
Bagong adalah tokoh pewayangan yang humoris dan suka bertingkah bodoh kepada temannya, dengan sedikit agak lancang. Namun dibalik itu, bagong merupakan tokoh yang menyenangkan, sederhana dan tidak kagum pada kehidupan.
PEPINDHAN
- Ayune kaya dewi Ratih
- Dedege ngringin sungsang
- Lembéyané mblarak sempal
- Kulite kuning nemu giring pindha mas sinangling
- Lakuné putri Sala kaya macan luwé
- Luruhe pindha Dewi Sembadra
- Aluse kaya sutra
- Jogede kaya merak kesimpir
- Jogede mucang kanginan
- Kenese kaya Dewi Srikandi
- Janggute pindha tawon gumantung
- Antenge kaya temanten ditemokke
- Mendhak-mendhak kaya sata manggih karma.
- Baguse kaya bathara Kamajaya tumurun
- Brengose nglaler mencok
- Brengose nguler keket
- Dedeg piadege gagah prakosa kaya Raden Werkudara
- Tandangé cukat kaya jangkrik mambu kili
- Tandange kaya jangkrik mambu kili
- Tandange kaya sikatan nyamber walang
- Tandange kaya banteng ketaton
- Tekade kaya geni lan urupe
- Lakune sang sinatriya nusup-nusup pindha ayam alas