Assallamuallaikum Wr wb
Selamat Pagi anak-anak Selamat Hari Selasa, 2 Februari 2021
Hari ini kita akan belajar Tematik Tema 7 pb 1-2
Sebelum memulai pembelajaran silhkan mempersiapkan Alat tulis Pembelajaran Masing-masing.
Kemudian duduklah manis , dan Berdoa sebelum memulai pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran Hari ini :
PEMBELAJARAN 1
Mulai akhir abad XV (ke 15) , bangsa Eropa berusaha melakukan penjelajahan samudra. Bangsa Eropa yang pernah melakukan penjelajahan dan penjajahan di Indonesia dimulai oleh bangsa Portugis. Kapal mereka pertama kali mendarat di Malaka pada tahun 1511. Berikutnya ialah bangsa Spanyol yang mendarat di Tidore, Maluku pada tahun 1521. Kemudian, disusul oleh bangsa Inggris dan Belanda. Kapal-kapal Belanda pertama kali mendarat di Pelabuhan Banten pada tahun 1596.
Faktor-faktor pendorong penjelajahan samudra antara lain sebagai berikut.
a. Adanya keinginan mencari kekayaan (gold) Kekayaan yang mereka cari terutama adalah rempah-rempah.
Sekitar abad XV di Eropa, harga rempah-rempah sangat mahal. Harga rempah-rempah semahal emas (gold).
Mereka sangat membutuhkan rempah-rempah untuk industri obat-obatan dan bumbu masak.
b. Adanya keinginan menyebarkan agama (gospel).
Selain mencari kekayaan dan tanah jajahan, bangsa Eropa juga membawa misi khusus.
Misi khusus tersebut adalah menyebarkan agama kepada penduduk daerah yang dikuasainya.
Tugas mereka ini dianggap sebagai tugas suci yang harus dilaksanakan ke seluruh dunia dan dipelopori oleh bangsa Portugis.
c. Adanya keinginan mencari kejayaan (glory)
Di Eropa, ada suatu anggapan bahwa apabila suatu negara mempunyai banyak tanah jajahan, negara tersebut termasuk negara yang jaya (glory).
Dengan adanya anggapan ini, negaranegara Eropa berlomba-lomba untuk mencari tanah jajahan sebanyakbanyaknya.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Contohnya seperti berikut.
1) Dikembangkannya teknik pembuatan kapal yang dapat digunakan untuk mengarungi samudra luas.
2) Ditemukannya mesiu untuk persenjataan. Senjata dapat digunakan untuk melindungi pelayaran dari ancaman bajak laut dan sebagainya.
3) Ditemukannya kompas.
Kompas digunakan sebagai penunjuk arah sehingga para penjelajah tidak lagi bergantung pada kebiasaan alam.
Untuk menentukan arah, biasanya mereka berpedoman pada bintang sehingga jika angkasa tertutup awan, mereka tidak dapat meneruskan pelayarannya.
B. Kedatangan dan Terbentuknya Kolonial di Indonesia
1. Bangsa Portugis
Ekspedisi pertama untuk mencari jalan langsung ke Indonesia dirintis oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Bangsa-bangsa lain seperti Inggris, Prancis, dan Belanda baru melakukan ekspedisi setelah kedua bangsa ini menemukan jalan ke Indonesia.
Orang Portugis pertama yang mencoba mencari jalan baru ke Indonesia adalah Bartholomeus Diaz. Ia meninggalkan Portugal pada tahun 1486. Ia menyusuri pantai barat Afrika hingga tiba di Tanjung Harapan, tetapi ia gagal mencapai Indonesia. Setelah Bartholomeus Diaz menemukan jalan ke timur di Tanjung Harapan (Afrika Selatan), upaya mencari jalan ke Indonesia diteruskan oleh armada-armada Portugis berikutnya.
Armada Portugis berikutnya yang mencoba berlayar ke Indonesia dipimpin oleh Vasco da Gama. Mereka berangkat pada tahun 1497 dan berhasil melewati Tanjung Harapan. Sewaktu tiba di Pelabuhan Malinda (Afrika Timur), mereka bertemu dengan pedagang-pedagang Arab dan India. Namun, jalan ke Asia Tenggara tetap dirahasiakan oleh para pedagang tersebut. Oleh karena itu, orang-orang Portugis melanjutkan perjalannya menyusuri pantai timur Afrika. Mereka harus melewati perairan dengan ombak yang sangat besar. Daerah itu terletak di timur laut Afrika terutama di sekitar Ujung Tanduk. Oleh karena itu, daerah ini disebut Guadafui (berhati-hatilah).
Ekspedisi ini kemudian berhasil melewati selat di ujung selatan Laut Merah yang disebutnya Bab el Mandeb (Gapura Air Mata). Pada tahun 1498, Vasco da Gama tiba di Kalikut (India). Sejak saat itu, perdagangan antara orang Eropa dan India tidak lagi melalui jalur Laut Tengah melainkan melalui pantai timur Afrika. Namun, penemuan ini belum juga memuaskan bangsa Portugis. Mereka ingin menjelajahi daerah timur lainnya yakni Malaka dan Maluku.
Pada waktu itu, di Asia Tenggara terdapat salah satu daerah pusat perdagangan yang sangat ramai dikunjungi. Daerah tersebut adalah Malaka sedangkan daerah sumber rempah-rempahnya adalah Maluku. Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka termasuk di Maluku adalah dengan merebut atau menguasai Malaka. Kolonialisme Portugis di Indonesia dimulai sejak kedatangan Alfonso d’Albuquerque di Maluku. Pada tahun 1511, ekspedisi Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka. Dari sana, mereka menuju Maluku dan diterima dengan baik oleh raja Ternate. Mereka diperkenankan berdagang dan membangun benteng di Ternate.
2. Bangsa Spanyol
Pelopor berkebangsaan Spanyol yang mencari jalan langsung ke Indonesia adalah Christopher Columbus, ia berlayar ke arah barat. Setelah dua bulan, ia sampai di sebuah pulau yang kemudian dinamakan San Salvador. Columbus gagal mencapai India.
Setelah Columbus gagal menemukan India, ekspedisi Spanyol selanjutnya ke daerah rempah-rempah dipelopori oleh Ferdinand Magelhaens. Berbeda dengan armada Portugis, pada tahun 1519 Magellan berangkat melalui Samudera Atlantik. Setelah melewati ujung Amerika Selatan, ia masuk ke Samudera Pasifik. Ia tiba di Filipina pada tahun 1521. Ketika mencoba mengatasi perang antarsuku di Cebu, Magelhaens terbunuh. Posisinya kemudian digantikan oleh Del Cano. Dalam perjalanan kembali ke Spanyol, mereka singgah di Tidore. Sejak saat itu, terjalin kerja sama antara Spanyol dan Tidore. Kerja sama itu tidak hanya dalam hal perdagangan, tetapi juga diperkuat dengan dibangunnya benteng Spanyol di Tidore. Sementara itu, Portugis yang membuka kantor dagangnya di Ternate merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Hal ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa Tidore dan Ternate telah lama bermusuhan. Dengan alasan tersebut, Portugis yang didukung pasukan Tidore. Berhasil merebut Benteng Spanyol di Tidore. Namun, berkat perantara Paus di Roma, Portugis dan Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian yang disebut Perjanjian Saragosa. Berdasarkan perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sedangkan Philipina dikuasai Sepanyol.
Isi Perjanjian Saragosa:
- Daerah kekuasaan dan pelayaran Portugis adalah dari Brazilia ke Timur sampai Halmahera (Maluku).
- Spanyol berkuasa atas Mexico ke Barat terus sampai Phillipina.
3. Bangsa Inggris
Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magelhaens, pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.
Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasionalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari rempah-rempah. Ratu Elizabeth I kemudian memberi hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia. EIC kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC yang dipimpin James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Namun, mereka gagal mencapai Indonesia karena diserang Portugis dan bajak laut Melayu di selat Malaka.
Awal abad ke-17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, kahususnya di Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604. menurut catatan sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar.
Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada dagang barat lainnya di Indonesia, seperti Belanda. Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India. Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan Bombay.
4. Bangsa Belanda
Armada Belanda yang pertama berusaha mencapai Indonesia dipimpin Van Neck, namun ekspedisi ini gagal. Kemudian, pada tahun 1595 armada Belanda dipimpin Cornelis de Houtman dan Pieter de Kaizer berangkat menuju Indonesia. Mereka menyusuri pantai barat Afrika lalu sampai ke Tanjung Harapan. Dari sana, mereka mengarungi Samudera Hindia dan masuk ke Indonesia melalui Selat Sunda lalu tiba di Banten.
Armada ini tidak diterima oleh rakyat Banten karena Belanda bersikap kasar. Selain itu, hubungan antara Banten dan Portugis masih baik. Kemudian dari Banten, armada ini bermaksud menuju Maluku untuk membeli rempah-rempah namun ternyata gagal mencapai Maluku. Cornelis de Houtman tiba kembali di negerinya pada tahun 1597 dan ia disambut sebagai penemu jalan ke Indonesia.
Setelah de Houtman, armada Belanda datang ke Indonesia susul-menyusul. Hal ini mengakibatkan lalu lintas Indonesia – Belanda menjadi ramai. Armada Belanda yang pertama mencapai Maluku adalah armada kedua. Mereka berhasil melakukan pembelian remapah-rempah di sana.
Pada awalnya, Belanda memang gagal menghadapi persaingan dengan Portugis, baik di Maluku maupun di pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia. Namun, karena armada Belanda semakin hari semakin bertambah, sedikit demi sedikit armada Portugis mulai terdesak. Akhirnya Portugis terusir dari Maluku dan itu menandai era kolonialisme Belanda di Indonesia. Sejak saat itu, pedagang-pedagang Belanda semakin banyak yang datang ke Maluku.
Lahirnya VOC
Untuk mengatasi persaingan diantara pedagang-pedagang Belanda sendiri, pada tanggal 20 Maret 1682 Belanda membentuk VOC (Vereenigde OostIndische Compagnie) atau persekutuan Dagang Hindia Timur atas usulan Johan Van Oldenbarneveld. Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindari persaingan antar pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern). VOC dipimpin oleh De Heren Zuventien (Dewan Tujuh Belas) yang berkedudukan di Amsterdam. Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroii (hak-hak istimewa). Artinya dengan hak-hak tersebut berarti VOC memiliki kekuasaan seperti suatu negara. Mereka dapat bertindak bebas tanpa harus konsultasi terlebih dulu dengan pemerintah Belanda di negeri induk. Hak-hak istimewa tersebut adalah sebagai berikut:
- Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
- Memonopoli perdagangan
- Mencetak dan mengedarkan uang sendiri
- Mengadakan perjanjian
- Menaklukkan perang dengan negara lain
- Menjalankan kekuasaan kehakiman
- Pemungutan pajak
- Memiliki angkatan perang sendiri
- Mengadakan pemerintahan sendiri
Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlah jabatan Gubernur Jenderal VOC, seperti Pieter Both yang merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610 – 1619 di Ambon. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia) karena letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara sehingga memudahkan pelayaran ke Belanda. Sedangkan dalam melaksanakan pemerintahan, VOC banyak mempergunakan tenaga bupati. Sementar bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara menyewakan desa selama waktu yang ditentukan.
Setelah berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan serta campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara, antara lain Mataram, Banten, Banjar, Sumatra, Gowa, serta Maluku. Akibat hak monopoli yang dimilikinya, VOC memaksakan kehendaknya sehingga menimbulkan permusuhan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Untuk menghadapi perlawanan bangsa Indonesia VOC meningkatkan kekuatan militernya serta membangun benteng-benteng seperti di Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-lain.
Cara Belanda Memeroleh Monopoli Perdagangan di Nusantara
- Melakukan pelayaran Hongi (Hongi Tockten) untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempah-rempah kepada pedagang asing seperti Inggris, Perancis dan Denmark. Hal ini banyak dijumpai di pelabuhan bebas Makasar.
- Melakukan Ekstirpasi, yaitu penebangan tanaman milik rakyat. Tujuannya adalah mepertahankan agar harga rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen berlebihan (over produksi).
- Perjanjian dengan raja-raja setempat, terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. Penyerahan wajib disebut Verplichte Leverantie.
- Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah Contingenten.
Namun, seiring dengan perubahan permintaan dan kebutuhan di Eropa dari rempah-rempah ke tanaman industri yaitu kopi, gula dan teh maka pada abad ke-18 VOC mengalihkan perhatiannya untuk menanam ke tiga jenis barang komoditi tersebut. Misalnya tebu di Muara Angke (sekitar Batavia), kopi dan teh daerah Priangan.
Kemunduran VOC
Pada pertengahan abad ke-18 VOC mengalami banyak kemunduran karena beberapa hal sehingga pada akhirnya dibubarkan. Berikut ini adalah sebab-sebab kemunduran VOC:
- Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi.
- Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Sultan Hasanuddin dari Gowa.
- Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak.
- Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan.
- Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis.
- Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal yang menganjurkan perdagangan bebas.
Berdasarkan alasan di atas akhirnya VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta Gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang, benteng, kapal serta daerah kekuasaan di Indonesia.
C. Dampak Positif dan Negatif Kedatangan Bangsa Eropa
Dampak Positif
Setelah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia, kemajuan bangsa Indonesia bertambah. Adapun beberapa manfaat atas kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah sebagai berikut:
- Banyaknya dibangun pelabuhan-pelabuhan sehingga Indonesia menjadi pusat perdagangan di Asia tenggara terutama di daerah Malaka.
- Setelah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia banyak berdiri pusat-pasat Industri yang dapat mengurangi angka penganguran di Indonesia.
- Dibangunnya sarana jalan darat (jalan raya) sehingga antara kota yang satu dengan yang lainnya terasa dekat.
- Didirikannya sekolah yang dapat mencerdaskan para generasi penerus bangsa Indonesia.
Dampak Negatif
Setelah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia bangsa Eropa beralih keinginan untuk untuk menjajah bangsa Indonesia sehingga terjadilah peperangan di mana-mana. Adapun dampak negatif kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah:
- Masyarakat Indonesia merasa tertindas dengan kedatangan bangsa Eropa yang selalu bersikap semena-mena terhadap bangsa Indonesia.
- Terjadinya pemberontakan dimana-mana yang mengakibatkan banyak nya warga Negara Indonesia yang meninggal.
- Bangsa Eropa mengadu domba seluruh masyarakat Indonesia.
- Terjadinya perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Bangsa Eropa terhadap bangsa Indonesia yang akhirnya banyak menelan korban para warga Indonesia.
- Warga Indonesia merasa tidak bebas dengan adanya bangsa Eropa di Indonesia.
Benda padat tersusun dari zat padat. Zat padat memiliki partikel – partikel yang tersusun rapat dan teratur sehingga antar partikel memiliki ikatan yang sangat kuat. Kerapatan partikel yang dimiliki zat padat membuat partikel – partikel pada benda padat tidak dapat bergerak dengan bebas. Karena kondisi partikel zat padat yang demikian membuat benda padat memiliki bentuk berupa padatan.
Sifat zat padat dalam benda padat:
- Memiliki bentuk tetap
- Volumenya tetap
- Berbentuk padatan
- Letak partikel penyusun zat padat sangat berdekatan.
- Memiliki gaya tarik – menarik antar partikel yang sangat kuat sehingga gerakan antar partikel tidak bebas.
- Memiliki gerakan partikel yang terbatas, yaitu bergetar dan berputar di tempat saja.
- Partikel – partikel pada zat padat sulit dipisahkan
- Memiliki bentuk tetap (tidak berubah – ubah)
Contoh benda yang termasuk beda padat: batu, kayu, besi, plastik
2. Sifat Benda Cair
Benda cair tersusun atas zat cair dimana susunan partikel – partikel pada zat cair tidak terlalu rapat dan tidak teratur. Kondisi partikel pada zat cair ini yang membuat zat cair masih bisa mempertahankan nilai volumenya karena terdapat ikatan antar partikel pada zat cair walaupun tidak sekuat pada zat padat. Ikatan antar partikel pada zat cair yang tidak kuat membuat benda cair memiliki bentuk yang berubah – ubah menyesuaikan wadahnya.
Karakteristik dan ciri – ciri zat cair:
- Bentuk berubah – ubah sesuai dengan wadahnya
- Volume tetap
- Berupa cairan
- Gerakan partikel – partikel penyusun zat cair cukup bebas dan tidak terikat
- Letak antar partikel relative berdekatan bila dibandingkan dengan gas, tetapi lebih jauh daripada zat padat
- Menekan Kesegala arah. dapat meresap melaui celah-celah
- Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah
Contoh benda dengan zat cair: air, minyak, sirup, sabun cair, oli.
3. Sifat Benda Gas
Berikutnya adalah benda berupa gas, yaitu objek yang tersusun oleh zat berupa gas. Zat gas memiliki letak partikel – partikel saling berjauhan dan tidak teratur. Kondisi ini membuat gas memiliki bentuk dan volume yang selalu berubah.
Sifat – sifat zat gas diberikan seperti pada daftar berikut.
- Bentuk berubah – ubah (tidak tetap)
- Volume berubah – ubah
- Berbentuk udara
- Letak partikel – partikel sangat berjauhan
- Partikel – partikel penyusun zat gas dapat bergerak dengan sangat bebas
- Gaya tarik – menarik antar partikel hampir tidak ada
- mengisi seluruh ruang yang ditempatinya.
- Menekan kesegala arah
Contoh benda dengan zat gas:
- Gas oksigen yang digunakan untuk bernafas sehari – hari
- Gas karbondioksida yang digunakan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis
- Gas helium pada balon yang dapat terbang
- gas argon, dan lain sebagainya.
Secara fisik, sifat benda padat cair gas dapat dilihat melalui volume dan bentuk. Zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap. Zat cair memiliki bentuk berubah – ubah sesuai wadahnya dan volume tetap. Sedangkan zat gas memiliki bentuk dan volume yang berubah – ubah.
BAHASA INDONESIA = Mengelompokkan Informasi Teks Narasi Sejarah
Teks Narasi Sejarah memiliki banyak Informasi penting mengenal peristiwa sejarah yang pernah terjadi dimasa lampau. Agar kamu paham tentang informasi penting, kamu menggunakan KATA TANYA 5W1H
- APA (what) digunakan untuk menanyakan Nama atau jenis peristiwa
- Dimana (Where) digunakan untuk menanyakan tempat berlangsungnya peristiwa
- Kapan (When) digunakan untuk menanyakan Waktu terjadinya peristiwa
- Siapa (Who) digunakan untuk menanyakan tokoh atau pelaku yang terlibat dalam peristiwa yang ada pada teks
- Mengapa (Why) digunakan untuk menanyakan Penyebab
- Bagaimana (Who) digunakan untuk menanyakan Cara atau keadaan saat terjadi Peristiwa dalam teks.