Assallamuallaikum Wr Wb
Selamat Pagi anak-anak Selamat Hari Selasa 4 mei 2021
Hari ini kita akan belajar Tematik Tema 9 Sub Tema 3 pb 1-2
Sebelum memulai pembelajaran silhkan mempersiapkan Alat tulis Pembelajaran Masing-masing.
Kemudian duduklah manis , dan Berdoa sebelum memulai pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran Hari ini :
Pkn = 3.4 Menggali manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun kerukunan hidup. (PB )
PEMBELAJARAN 1
PEMBELAJARAN 2
Iklan adalah
sebuah informasi yang bertujuan untuk mendorong, membujuk/ memberikan
pengaruh pada khalayak ramai atau banyak orang agar tertarik pada barang/jasa
yang ditawarkan.
Tujuan iklan
1. Memberitahukan
kepada khalayak ramai tentang suatu produk jasa.
2. Memengaruhi
khalayak ramai tentang suatu produk jasa.
3. Menyarankan
seseorang untuk membeli dan menggunakan suatu produk jasa yang
diiklankan.
4. Memberi informasi
tentang produk jasa.
5. Menarik
khalayak ramai.
Ciri-ciri iklan
yang baik dan benar
1. Informatif
2. Komunikatif
3. Bahasanya
singkat dan padat
4. Menarik
Bentuk iklan pun
bermacam-macam:
1. Iklan Baris
Iklan baris yaitu iklan kecil (singkat) berisi penawaran/informasi tentang sesuatu yang terdiri atas beberapa baris saja. Iklan baris disebut juga iklan mini.
Ciri-ciri iklan baris yaitu:
1. Terdiri
atas 2 sampai 3 baris. Informasi yang terkandung di dalamnya hanya
informasi penting saja. Ditulis secara singkat, padat, namun jelas.
2. Dikelompokkan
sesuai dengan jenis barang atau jasa yang ditawarkan.
3. Berupa
kalimat-kalimat pendek dan biasanya menggunakan singkatan- singkatan untuk
menghemat tempat.
4. Sebagian
iklan baris dilengkapi dengan gambar ukuran kecil dan tidak berwarna.
5. Dilengkapi
dengan nomor telepon penjual untuk dihubungi pembeli.
6. Tidak
menggunakan ilustrasi grafis.
7. Biaya
pemasangan tergolong murah karena tidak membutuhkan tempat yang lebar.
2. Iklan kolom
Iklan kolom adalah iklan yang pemuatannya memanfaatkan beberapa bagian kolom dari halaman surat kabar.
Ciri-ciri iklan kolom adalah sebagai berikut.
1. Terdiri
atas ilustrasi/gambar/foto/bagan dan kata-kata.
2. Ukurannya
lebih besar dari/pada iklan baris, bahkan ada yang penuh satu
halaman koran.
3. Berisi
penawaran, ajakan, dan bujukan untuk membeli produk/barang yang
ditawarkan. Bisa juga berupa iklan pribadi atau
keluarga yang berisi misalnya berita pernikahan, berita duka cita, atau
ucapan terima kasih.
Agar dapat
menarik perhatian khalayak, iklan dalam media cetak memiliki
ciri-ciri bahasa sebagai berikut.
1. Menggunakan
bahasa yang singkat, padat, dan jelas.
2. Menggunakan
bahasa yang memikat dan memiliki daya sugesti.
3. Menggunakan
kata konotasi positif.
4. Isinya bersifat objektif, jujur, singkat, jelas, dan menarik.
IPA
Secara umum, benda-benda di lingkungan sekitar kita (materi) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu zat tunggal dan campuran.
1. Zat tunggal
Zat tunggal adalah zat yang terdiri dari sejenis materi. Zat tunggal dapat juga disebut zat murni. Salah satu contoh zat tunggal adalah air.
Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa.
a. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Contoh: besi, emas, aluminium, karbon, nitrogen, tembaga, perak, seng, dan oksigen.
b. Senyawa
Senyawa terbentuk oleh perikatan kimia dari dua atau lebih jenis unsur. Sebagai contoh adalah air. Air terbentuk dari oksigen dan hidrogen. Contoh senyawa yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari misalnya, garam dapur, gula pasir, asam cuka, soda kue, dan vitamin c.
2. Campuran
Campuran adalah gabungan
dari dua zat atau lebih yang sifat asalnya tidak hilang
sama sekali. Campuran dapat dibentuk dari gabungan unsur
dengan unsur, senyawa dengan unsur, atau senyawa dengan senyawa.
Beberapa contoh campuran, antara lain: air laut, air
sungai yang kotor, air kopi, air teh, larutan
garam, larutan gula, sirop buah, baja, kuningan, udara, dan tanah.
Mengenal Batik jumputan
Salah satu karya seni rupa daerah adalah batik jumputan. Batik
jumputan atau sering disebut juga dengan batik ikat celup
adalah kain batik yang menggunakan motif hias jumputan. Motif
hias jumputan banyak dijumpai pada motif hias kain pelangi. Motif hias
kain pelangi adalah kain yang dihiasi dengan motif hias
jumputan. Motif hias jumputan banyak digunakan pada benda pakai seperti
selendang atau sampur, kain, taplak meja, dan lain-lain. Kain
dengan motif hias jumputan tidak hanya terdapat di Yogyakarta saja, tetapi juga
banyak terdapat di daerah Palembang, Bali, dan Gresik.
Mengenal Batik Indonesia
Batik di tanah air dibedakan menjadi dua, yaitu batik
klasik (batik Surakarta dan Yogyakarta) dan batik pesisir. Keunikan
batik klasik, yaitu motifnya lebih condong pada motif-motif
geometris, pewarnaan yang kalem serta lebih condong pada
warna-warna gelap seperti cokelat, hitam, biru tua, dan merah marun.
Keunikan yang lain, yaitu adanya makna simbolis yang terkandung
dalam motif hias batik klasik. Makna simbolis itu kebanyakan berupa doa
atau harapan yang baik-baik terhadap pemakainya. Sebagai contoh, motif
grompol pada batik Yogyakarta. Motif grompol berarti berkumpul atau
bersatu.
Batik klasik dibuat dengan canting tulis dan bahan
perintang yang disebut malam atau lilin batik. Pada proses membatik dengan
canting tulis, sebelum memulai perintangan, pola atau motif
digambar terlebih dahulu di atas kain. Kemudian, motif ditutup malam. Proses pemalaman
dimulai dari motif paling luar yang biasanya besar.
Kemudian, dilanjutkan pemalaman pada isen-isen
(motif-motif kecil) yang Iebih rumit. Secara umum, proses
pemalaman batik terdiri atas beberapa tahap sebagai berikut.
a. Nglowongi, yaitu proses pemalamam garis bidang
pola terluar.
b. Nembok, merupakan proses pemalaman untuk menutup bidang
pola agar tidak tercelup warna saat dilakukan pencelupan.
c. Mbironi, pada dasarnya sama dengan nembok, tapi
proses ini hanya dilakukan jika warna biru pada kain direncanakan
tetap berwarna biru.
d. Nonyok, merupakan pemalaman pada bidang latar. Setelah
melalui proses pemalaman, proses selanjutnya, yaitu pewarnaan atau
pencelupan dan nglorot atau pengilangan malam, yang biasanya dengan cara mencelupkan ke dalam air panas/mendidih.
Batik pesisir bisa dikatakan bertolak belakang dengan batik klasik. Motif batik pesisir cenderung bersifat naturalis, menggunakan warna- warna cerah seperti merah, biru, hijau, dan jingga. Motif batik pesisir mengabaikan makna simbolis, dan Iebih menekankan segi keindahan motif. Selain itu, banyak ditemukan pengaruh budaya Eropa dan Cina pada motif pesisir. Sebagai contoh, motif putri salju dan motif cinderela pada batik PekaIongan, dan motif mega mendung pada batik Cirebon. Di daerah Jambi dan Cirebon terdapat batik dengan motif kaligrafi arab. Di Jambi, motif ini disebut motif basurek yang berarti bersurat, disebut demikian karena isinya merupakan penggalan surat dalam Al-Quran.